Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Wajah Wanita itu Memerah Kekanak-kanakan  



Wajah Wanita itu Memerah Kekanak-kanakan  

0Gu Nancheng berdiri di samping kolam dan siap berendam di dalam kolam air panas.      
0

Di depannya terlihat dinding kaca yang memisahkan tempat berendam kolam air panas dan pemandangan laut di luar sana...     

Pada bagian dalam pemandian, kabut uap tampak mengepul begitu tebal. Pemandangan ini sangat berbeda dengan yang ada di luar. Di sana, terlihat sekelompok burung camar yang terbang ke sana-kemari. Tidak jauh dari pantai, ada pula beberapa lumba-lumba yang melompat keluar dari permukaan laut.      

Berbagai macam ikan tropikal yang sedang berenang di dalam laut juga terlihat membahagiakan.     

Gu Nancheng mulai melepaskan kancing bajunya satu-persatu. Ia pun menatap ke wajah Ji An'an dan memberikannya senyuman yang tidak bisa dilupakannya.     

"Tuan Gu, Anda bisa berbelok ke kiri dan mengarah lurus ke depan untuk mencari tempat ganti baju."     

"Di sini, hanya ada kita berdua saja. Aku tidak keberatan melepas bajuku di sini."     

Mendengar ucapannya yang sembarangan itu, Ji An'an merasa agak kesal. Namun, ia tidak punya pilihan lain dan mengambilkan jubah mandi yang tergantung tidak jauh darinya.      

Meski menurut, Ji An'an tentu tidak mau menunjukkan keramah-tamahannya kepada pria itu. Ia melemparkannya dengan acuh ke badan pria itu….     

"Bukankah kamu sebelumnya mengatakan akan melayani aku, mengapa menjadi malu?"     

Gu Nancheng tinggal melepaskan celananya. Dalam keadaan setengah telanjang, ia memperlihatkan postur badannya yang tampak kekar dan kuat. Kedua lengannya pun terdapat beberapa ukiran tato yang menunjukkan kejantanannya. Penampilannya ini membuat pria itu terlihat kejam tetapi makin menggoda.     

Ji An'an memalingkan wajahnya, lalu Gu Nancheng menahan dagunya dan menatapnya kembali.      

Bukan berarti Ji An'an tidak pernah melihat tubuh pria itu. Hanya saja, postur tubuhnya ini lebih kekar dan berotot jika dibandingkan dengan yang dulu.     

Berawal dari seorang remaja laki-laki biasa, kini dia sudah terlihat seperti seorang pria sejati.      

Postur badan Gu Nancheng yang kekar itu pasti membuat semua model pria akan merasa iri. Walau hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam itu, pria itu sudah terlihat sangat seksi.      

Gu Nancheng tiba-tiba mendekati Ji An'an, dengan bibir seksi yang merah itu ingin mendekatinya.     

Ji An'an sangat terkejut sampai mundur beberapa langkah, Gu Nancheng melangkah dengan aura yang memaksa.     

Wajah Ji An'an pun terlihat sedikit memerah dan merasa pusing….     

Melihat itu, Gu Nancheng tertawa dengan nakal, "Kamu merasa malu?"     

Ji An'an menarik tangannya dengan kesal, "Gu Nancheng!"     

"Bukankah kamu sudah pernah menyentuh seorang pria, mengapa sekarang begitu malu?" Kalau Ji An'an yang sudah pernah menyentuh pria saja sikapnya seperti ini, bagaimana dengan Gu Nancheng yang belum pernah menyentuh wanita?      

Sepasang mata Gu Nancheng menatapnya dengan penuh semangat. Sejak awal, ia sudah sangat menginginkan Ji An'an. Hanya saja, ia tidak tahu cara untuk memulainya.     

"Jangan khawatir, aku selalu suka bermain lebih lama dan lebih panjang." Gu Nancheng berbicara dengan nada bicara yang menggoda, melepaskan tangannya dan memasuki kolam.     

Ji An'an membalikkan badan dengan marah, ia ingin sekali kabur darinya….     

Gu Nancheng dengan perlahan-lahan dan bersuara serak berkata, "Kalau aku sampai menangkapmu, maka aku akan langsung melakukannya dengan kasar dan sederhana."     

Namun tampaknya, Ji An'an sudah tidak mendengarkannya lagi. Pandangannya justru tertuju pada dua orang yang sedang berjalan ke arahnya.      

Ya, Beiming Shaoxi sedang memeluk Sen Xingyun. Keduanya berbicara sambil menatap dengan sangat dekat seolah ingin menempel ke wajahnya.     

Ji An'an sangat marah dan ingin melempar batu ke wajah Beiming Shaoxi, 'Dasar pria brengsek!'     

Beiming Shaoxi berjalan ke arah kolam dan memeluk Sen Xingyun yang turun duluan ke kolam yang hangat itu….     

"Shaoxi…. Sangat panas… aku takut kalau terlalu panas. Kamu harus melindungiku…."     

Perkataannya yang manja itu sungguh membuat tubuh Ji An'an terasa lemas saat mendengarnya.     

Kalau kabur sekarang, Beiming Shaoxi pasti akan mengetahuinya.     

Ya, jangan-jangan pria itu sengaja berpacaran dengannya sekarang? Dengan mengunjungi tempat wisata yang luas areanya hampir memenuhi setengah pulau ini, pria itu sengaja membawa Sen Xingyun untuk menegaskan keberadaannya di sini.      

"Su Qianmo." Gu Nancheng tampak mengeratkan giginya dan menegur demikian. Kemudian dengan nada bicara yang terdengar tidak sabar, ia pun berkata, "Kapan kamu akan turun ke kolam? Apa kamu masih menungguku untuk datang menangkapmu?"     

Ji An'an membalikkan badannya. Ia melihat pria itu sedang duduk di kursi bercorak harimau dengan tenang. Kedua tangannya sedang disilangkan dengan mempesona. Dalam kabut uap yang gelap ini, pesonanya sungguh menggoda.     

Saat Ji An'an mau turun ke kolam air hangat, tiba-tiba ada seorang wanita yang bertubuh seksi sedang berjalan mendekati pria itu. Wanita itu pun menegurnya, "Nancheng!"     

Ya, wanita itu adalah Beiming Shilan. Ia sedang mengenakan bikini yang seksi dan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menawan. Pahanya pun diperlihatkan dengan sangat indah.     

Tatapan Ji An'an langsung berubah penuh tanya. Jadi, wanita yang mengganggunya juga datang?      

Apalagi bekas bengkak karena sengatan lebah itu juga sudah hilang. Oh, astaga ... benarkah wajah jelek yang pernah tertutup masker abal-abal itu sudah kembali normal!     

"Sejak pulang dari Inggris, kenapa kamu tidak menghubungiku? Kamu juga tidak mengangkat teleponku."     

Sambil berkata demikian, Beiming Shilan langsung turun ke kolam air panas.     

Di sisi lain, kening di wajah tampan Tuan Gu ini seketika mengerut. Sekujur tubuhnya merasakan hasrat membara yang aneh dan tatapannya menjadi merah.     

Kali ini tatapannya agak mengabur. Gu Nancheng memandang wanita itu seperti melihat "Su Qianmo". Merasa melihat Su Qianmo sedang berenang ke arahnya, sudut mulutnya pun tersenyum dengan senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.